01 Oktober 2011,
Kejadian itu bermula dari sebuah kota berhawa sejuk yang terletak tak jauh dari tempat tinggalku. Tepatnya, di salah satu civitas academica tempat menuntut ilmu, aku bertemu dengan seseorang yang membuatku cukup tertarik, sampai akhirnya rasa itupun berkembang menjadi sebuah rasa terpesona pada sosoknya.
Untuk yang kali ini, aku benar-benar merasa berbeda. Jika gadis lain akan terpesona dengan sosok fisik seorang lelaki, namun tidak demikian denganku. Apabila dinilai dari wajahnya, memang orang cenderung akan menilai tidak ada yang istimewa dari dirinya. Begitu pula denganku, bagiku yang memesona adalah wibawa dan auranya. Ya, pertama kali aku melihatnya, sangat sulit bagiku untuk memalingkan muka darinya, pesonanya benar-benar membuatku tersihir dan sulit melupakannya.
"Astaghfirullah", segera kulafadzkan kalimat itu dalam hati. Aku tahu ini adalah kesalahan dan di saat itu pula aku menyadari bahwa aku masih memiliki kekasih yang berada di seberang pulau.
Kejadian itu bermula dari sebuah kota berhawa sejuk yang terletak tak jauh dari tempat tinggalku. Tepatnya, di salah satu civitas academica tempat menuntut ilmu, aku bertemu dengan seseorang yang membuatku cukup tertarik, sampai akhirnya rasa itupun berkembang menjadi sebuah rasa terpesona pada sosoknya.
Untuk yang kali ini, aku benar-benar merasa berbeda. Jika gadis lain akan terpesona dengan sosok fisik seorang lelaki, namun tidak demikian denganku. Apabila dinilai dari wajahnya, memang orang cenderung akan menilai tidak ada yang istimewa dari dirinya. Begitu pula denganku, bagiku yang memesona adalah wibawa dan auranya. Ya, pertama kali aku melihatnya, sangat sulit bagiku untuk memalingkan muka darinya, pesonanya benar-benar membuatku tersihir dan sulit melupakannya.
"Astaghfirullah", segera kulafadzkan kalimat itu dalam hati. Aku tahu ini adalah kesalahan dan di saat itu pula aku menyadari bahwa aku masih memiliki kekasih yang berada di seberang pulau.
Selepas praktikum, selagi masih berada di laboratorium, aku dan rekanku sedang duduk sambil memakan snack yang telah disediakan panitia. Tiba-tiba ada seseorang yang menyapa kami dari arah belakang. Ia adalah sahabat pria itu, pria yang berhasil membuatku terpesona dengan auranya. Tak lama berselang, pria berwibawa itu juga ikut menyapa kami berdua. Kemudian, kami saling mengenalkan diri. Dan bodohnya, kebiasaan burukku mulai kambuh. Aku melupakan namanya dan hanya berhasil mengingat wajahnya dalam memoriku.
Bersambung...
Editor: Henydria ( henydria.tumblr.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar