25.7.13

Diam-Diam



Malam itu dingin menyergap, kami semua disuruh berkumpul di tempat yang cukup luas di dalam villa. Kebetulan kami sedang mengikuti salah satu acara jurusan, semacam acara perkenalan apa saja yang ada di jurusan kami. Dengan sedikit enggan aku melangkahkan kaki ke tempat itu, sambil mengusap-usap kedua tanganku agar hangatnya segera masuk ke tubuh.

Aku duduk di dekat pagar besi tangga yang ada di tengah-tengah villa, sambil menahan kantuk aku mendengarkan penjelasan-penjelasan yang memotivasiku untuk mencintai jurusan ini, walaupun itu hanya berhasil meyakinkanku beberapa persen saja. Ya, memang ini bukan pilihan awalku, namun takdir berkata lain. Hanya satu yang bisa membuatku bertahan, aku punya teman-teman yang sangat baik di sini dan aku tak akan bisa rela pergi meninggalkan mereka.

Lamunanku buyar, aku kembali mendengarkan penjelasan yang panjang-lebar itu dan akhirnya selesai juga. Tapi itu semua belum berakhir, pembicara yang terakhir belum berpidato. Ah rasanya kantuk dan lelah ini tak bisa ditahan. 

Lalu pembicara terakhir diberi kesempatan untuk berbicara, sebelumnya aku sudah menundukkan mukaku ini untuk tidur sejenak, tetapi karena gemuruh suara tepuk tangan menyambut pembicara terakhir ini mau tidak mau aku terbangun. Karena penasaran siapa pembicaranya, terpaksa aku melihatnya.

Sosoknya secara fisik mungkin tidak terlalu spesial di mata gadis-gadis lainnya, pembawaannya pun sederhana, jauh dari penampilan cowok keren yang sering aku lihat di televisi. Namun, entah mengapa sosok  seperti inilah yang berhasil membuatku jatuh hati, lebih tepatnya jatuh kagum. Ya, sekali lagi aku mengagumi seorang pria melalui wibawanya, entahlah rasa ini bisa hadir kembali tepat setahun aku merasakan hal yang sama  walaupun itu pada pria yang berbeda.

Aku memerhatikannya seksama, selesai ia memberikan penjelasan yang bisa dibilang pula cukup panjang-lebar, pandanganku tak bisa lepas darinya.

4 komentar:

Muhammad Akbar Indrayanto mengatakan...

ehemm cieeeeeee

Silvia Savitri Setiawan mengatakan...

hey ndra, mesti kamu jadi pembaca blogku, aduh terharu *hahaha oposeh :D
thanks udah di comment, langgeng yee sama nyonya nya :))

Anonim mengatakan...

Pasti HS

Silvia Savitri Setiawan mengatakan...

si anonim, mas Henry -_-